Open Location Code atau lebih dikenal dengan nama Plus Codes adalah suatu sistem untuk mengidentifikasi suatu lokasi di bumi. Sama dengan sistem koordinat, plus codes dapat mengenali suatu lokasi di bumi tanpa menggunakan alamat. Hal bisa terjadi karena Plus Codes mengacu pada garis lintang dan garis bujur.
Plus Codes membagi wilayah di bumi dalam bentuk kotak-kotak yang sangat kecil dengan ukuran 14 x 14 m, setiap kotak akan memiliki kode tersendiri.
Plus Codes terdiri dari 10 karakter (angka dan huruf) dengan tanda “+” (tambah) di depan angka ke-9. Contoh Plus Codes untuk Monas, Jakarta: 6P58RRFG+RV. Penulisan Plus Codes menggunakan huruf besar/kapital untuk menghindari kesalahan penulisan. Tanda “+” pada plus codes untuk mudah dikenali terutama oleh komputer.
Plus Codes dibagi menjadi 2 bagian yaitu kode area dan kode lokal. Kode Area adalah 4 karakter depan, dan kode lokal adalah 6 karakter terkahir. Untuk alamat Monas, 6P58 adalah kota untuk area Jakarta.
Jika lokasi berada di dalam kota, kode area bisa tidak disebutkan dan diganti dengan nama kota pada bagian belakang. Untuk Monas dapat diganti dengan RRFG+RV Jakarta.
Untuk meningkatkan akurasi Plus Codes, dapat ditambahkan 1 karakter pada bagian terkahir, sehingga totalnya menjadi 11. Dengan penambahan ini tingkat akurasi alamat menjadi 3 x 3m.
Jumlah karakter yang pendek memudahkan dalam mengingat suatu lokasi maupun dalam membagi alamat via telp jika dibandingkan koordinat. Keuntungan penggunaan Plus Codes antara lain:
- Memudahkan pengenalan lokasi di daerah pedalaman/negara yang tidak mengenal sistem alamat, ini termasuk di wilayah gurun, hutan dan laut.
- Bersifat terbuka (open source) siapa saja dapat menggunakannya secara gratis.
- Memudahkan pengenalan lokasi untuk bantuan kemanusiaan dan juga pendistribusian bantuan.
Google Maps merupakan salah satu layanan peta digital yang sudah mendukung Plus Codes.