Sumber: FLICKR

Serangan DoS (Denial of Service Attack) merupakan suatu tindakan yang bertujuan menganngu suatu sistem komputer di dalam jaringan sehingga menyebabkan komputer target tidak dapat bekerja dengan maksimal dan efisien. Serangan DoS menyebabkan pihak lain kesulitan mengakses sistem komputer.

Pada umumnya serangan DoS dilakukan dengan cara mengirimkan request kepada komputer target yang sangat banyak dan berulang-ulang. Hal ini menyebabkan komputer target kewalahan memproses informasi masuk.

Bentuk lain dari serangan DoS adalah membuat lalu lintas jaringan internet padat, melebihi kapasitasnya, serangan seperti tidak mempengaruhi kinerja server tetapi user akan kesulitan dalam mengakses server.

DDoS merupakan serangan DoS (Denial of Service Attack) dengan metode yang lebih rumit dan canggih. Biasanya melibatkan banyak sekali komputer dan terorganisie dengan dengan sangat rapi. Komputer-komputer yang terlibat serangan DDoS belum tentu pelaku DDos, seringkali karena adanya botnet atau virus di dalam komputer. Botnet atau virus tersebut didesain untuk aktif pada saat yang sudah ditentukan. Beberapa botnet dan virus dapat menyebar dengan sendirinya, yang menyebabkan efek serangan DDoS lebih kuat.

Serangan DDoS yang terjadi secara terus menerus dapat merugikan secara finansial dan merusak reputasi sebuah website. Untuk e-commerce, pengunjung akan merasa frustrasi karena website atau aplikasi sangat lambat dan akhirnya berpindah ke e-commerce lainnya.

Menghentikan serangan DDoS tidak mudah dan murah, tergantung dari skala serangan DDoS. Untuk serangan dengan skala kecil, sangat mungkin di atasi sendiri, tetapi untuk menghentikan serangan dengan skala besar, perlu dukungan infrastruktur yang sangat besar dan memakan biaya besar juga.
Untuk menekan biaya, beberapa website memanfaatkan layanan dari perusahaan keamanan online seperti Akamai, Cloudflare, Verisign, dll.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here