Web 3.0 sering juga disebut sebagai semantic web merupakan perkembangan lanjutan Web. Belum ada standar Web 3.0 pada saat penulisan artikel ini, ada beberapa fitur yang menjadi ciri dari web 3.0
Decentralization
Hampir sebagian besar web saat ini menyimpan data secara terpusat (centralized) yaitu di server. Web 3.0 akan memecah data dan disimpan tempat yang berbeda. Penyimpanan data bisa berupa server ataupun di perangkat pengguna seperti mobile phone, laptop, mobil, dll. Konsep ini sangat dekat dengan cara kerja block-chain.
Dari sisi user, user semakin memiliki kendali terhadap data pribadi. Dari sisi penyedia layanan, penyediaan database dengan skala besar akan semakin besar dan juga akan menghindari masalah aturan pertukaran data antara negara.
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent) dan Machine Learning
Komputer akan semakin banyak mengambil keputusan dengan lebih baik dan semakin mendekati kemampuan manusia tanpa harus ada peran aktif dari pengguna.
Trustless
Di dalam trustless sistem, semua pihak yang terlibat tidak perlu tahu dan percaya satu sama lain. Setiap pihak yang terlibat tidak memiliki kewenangan lebih dari yang lain, kesamaan yang ada hanya pada kerpercayaan kepada system itu sendiri.
Perkembangan Web 3.0 akan semakin membuat perangkat yang dapat terkoneksi dengan internet (Internet of things) semakin terhubung dan semakin baik. Setiap perangkat akan memiliki informasi sendiri dan memungkin untuk berinterkasi secara langsung tanpa peran server.
Kilas balik Web 1.0 dan Web 2.0
Web 1.0 merupakan versi awal website. Konten website masih statis dan semua informasi tersimpan di dalam server. Web 2.0 merupakan standar yang kita pakai saat ini. Konten website tidak hanya berasal dari penyedia konten, pengguna juga dapat melakukan interaksi.
Perkembangan Web 2.0 sangat terbantu dengan keberadaan Sosial Media, Content Management system (wordpress, blogger, dll) dan juga marketplace.
