a close up of a cell phone with an ai button
Photo by Solen Feyissa on Unsplash

Perkembangan teknologi kecerdasan yang pesat memungkinkan komputer memahami dan menghasilkan kata-kata yang sangat mirip manusia. Bahkan tidak hanya menghasilkan kata-kata, kemampuan kecerdasan buatan ini bahkan sudah bisa menghasilan gambar, audio dan video.

GPT sendiri adalah singkatan dari Generative Pre-trained Transformer, jika di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia (menurut wikipedia) berarti Transformer Pra-terlatih Obrolan Generatif. GPT merupakan model bahasa buatan yang dikembangkan oleh OpenAI. Model bahasa ini digunakan untuk menghasilkan teks yang mudah dimengerti olah manusia berdasarkan input yang diberikan.
Untuk membuat GPT pintar, GPT dilatih dengan cara di berikan teks sebanyak-banyaknya, dengan tujuan GPT dapat mempelajari struktur bahasa, konteks pembicaraan


GPT, singkatan dari Generative Pre-trained Transformer, adalah serangkaian model bahasa buatan yang dikembangkan oleh OpenAI. Model ini menggunakan teknik pembelajaran mesin yang disebut dengan “transformer” untuk menghasilkan teks yang mirip dengan teks manusia berdasarkan input yang diberikan. GPT dilatih dengan membaca sejumlah besar teks dari internet, buku bahkan infromasi pribadi. Dengan informasi ini GPT akan mendapatkan ilmu baru, dapat memahami suatu pola dan struktur bahasa. Teknologi GPT ini terus dikembangkan untuk aplikasi dan bahasa yang berbeda.

ChatGPT sendiri merupakan aplikasi chat yang dikembangkan oleh OpenAI. Cara kerjanya sama dengan chat pada umumnya, yang membedakan adalah kita bercakap-cakap dengan AI (Artificial Intelligent – Kecerdasan Buatan). ChatGPT menggunakan teknologi GPT dalam memproses data. Walaupun bukan chat AI pertama, tetapi chatGPT yang menyebabkan banyak orang semakin sadar akan peran AI dan perkembangan AI menjadi meningkat pesat.

Selain bisa ditanya berbagai pertanyaan sederhana, ChatGPT juga bisa diminta mengolah data statistik, menjawab soal-soal, meringkas buku, membuat gambar, video dan audio. Berikut ini salah satu contoh gambar buatan chatGPT dengan perintah “gambar pemandangan di Indonesia dengan menampilkan Borobudur, Monas dan Bali”.

Apakah kita bisa percaya jawaban ChatGPT?
Informasi dari chatGPT tidak selalu akurat 100%, kesalahan menjawab bisa disebabkan karena informasi yang diberikan saat proses latihan salah atau chatGPT mengalami halusinasi. Masalah halusinasi ini sering kali terjadi saat chatGPT tidak bisa menjawab pertanyaan, mencoba menjawab berdasarkan informasi yang dimiliki atau salah mengartikan jawaban.

Untuk menggunakan chatGPT, anda bisa mengakses link ini https://chatgpt.com. Selain versi website, chatGPT memiliki aplikasi untuk Android, iOS & macOS. Hati-hati dengan aplikasi tiruan,beberapa aplikasi tiruan tidak hanya memberi jawaban yang salah tetapi juga mencuri data pribadi.